Jakarta, Berbagai kasus gangguan otak terus meningkat
tapi hingga kini belum ada rumah sakit khusus yang mampu menanganinya
secara terpadu. Kini Kementerian Kesehatan tengah menggarap pembangunan
rumah sakit khusus otak yang pertama kali di Indonesia.
Rumah
Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) ini dibangun di kawasan Jl MT
Haryono, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, tepat
di samping Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN). Peletakan batu pertama
dilakukan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih Selasa 1
November 2011.
Dalam sambutannya, Menkes mengatakan gangguan
otak yang paling ditakuti saat ini adalah stroke. Dari tahun ke tahun
jumlah kasusnya meningkat, sementara dampak yang dirasakan pasien cukup
berat mulai dari kelumpuhan serta cacat permanen hingga kematian.
"Di
Indonesia, dari tiap 7 kematian, 1 di antaranya adalah karena stroke.
Sementara dari setiap 1.000 penduduk, 8 orang pernah mengalami stroke
baik berat maupun ringan," ungkap Menkes sesaat sebelum acara peletakan
batu pertama, di Jakarta Timur, Selasa (1/11/2011).
Pembangungan
RS PON di atas lahan seluas 1,1 Hektar atau 11.000 m2 ini akan memakan
waktu 12 bulan dan diperkirakan sudah mulai bisa beroperasi tahun 2013.
Total luas bangungan direncanakan 32.000 m2, terdiri dari 12 lantai
dengan kapasitas antara 390-445 tempat tidur, 220 di antaranya untuk
golongan kurang mampu atau kelas 3.
Beberapa program layanan unggulan RS PON ini nantinya adalah sebagai berikut:
Pusat pelayanan stroke terpadu
Pusat pelayanan brain check up terpadu
Pusat pelayanan trauma serebro spinal terpadu
Pusat pelayanan gangguan memori dan neurobehavioral terpadu
Pusat pelayanan infeksi Susunan Saraf Pusat dan HIV terpadu
Pusat pelayanan epilepsi terpadu
Pusat Pelayanan neuro onkologi terpadu, dan
Penelitian neurosains (dasar dan klinis).
Pencetak Sumber Daya Manusia
Keberadaan
rumah sakit khusus otak tentunya tidak cukup jika hanya ada di Jakarta,
sebab peningkatan jumlah kasus gangguan otak khususnya stroke juga
terjadi di daerah lain. Kota lain yang rencananya akan mengembangkan
rumah sakit serupa antara lain Makassar, Medan, Surabaya dan Yogyakarta.
Karena itu selain memberikan pelayanan pada pasien, RS PON
diharapkan juga mampu menjadi pencetak sumber daya manusia.
Dokter-dokter saraf dari daerah bisa memperdalam subspesialisasinya di
RS PON, lalu dikaryakan lagi ketika kembali ke daerahnya.
"Harapannya
RS PON bisa seperti RS Jantung Harapan Kita, bisa melatih sumber daya,
bukan cuma dari daerah tetapi juga dari luar negeri," ungkap ahli saraf
dari Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Dr Hasan Sjahrir SpS(K) yang
juga hadir dalam acara peletakan batu pertama RS PON.
No comments:
Post a Comment