Pendidikan dan Pelatihan
RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien. RS mengintegrasikan
topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in-service training.
RS melaksanakan program pengembangan dan pelatihan staf secara
konsisten. RS melakukan workshop keselamatan pasien secara in-house
training dan melibatkan Tim KKPRS atau mengirim 2-3 orang staf untuk
mengikuti workshop keselamatan pasien yang diselenggarakan KKPRS-PERSI.
RS mempunyai program orientasi yang memuat topik keselamatan pasien
bagi staf yang baru masuk/pindahan/mahasiswa. Staf yang bertugas di unit
khusus (ICU, ICCU, IGD, HD, NICU, PICU, OK) harusmendapat pelatihan
keselamatan pasien.
Penutup
Keamanan adalah prinsip yang paling fundamental dalam pemberian
pelayanan kesehatan maupun keperawatan, dan sekaligus aspek yang paling
kritis dari manajemen kualitas. Keselamatan pasien (patient safety)
adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman,
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak
lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan risiko.
Sebenarnya petugas kesehatan tidak bermaksud menyebabkan cedera
pasien, tetapi fakta tampak bahwa di bumi ini setiap hari ada pasien
yang mengalami KTD (Kejadian Tidak Diharapkan). KTD, baik yang tidak
dapat dicegah (non error) maupun yang dapat dicegah (error), berasal
dari berbagai proses asuhan pasien.
Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang penting
dalam sebuah rumah sakit, maka diperlukan standar keselamatan pasien
rumah sakit yang dapat digunakan sebagai acuan bagi rumah sakit di
Indonesia. Standar keselamatan pasien rumah sakit yang saat ini
digunakan mengacu pada “Hospital Patient Safety Standards” yang dikeluarkan oleh Join Commision on Accreditation of Health Organization
di Illinois pada tahun 2002 yang kemudian disesuaikan dengan situasi
dan kondisi di Indonesia. Pada akhirnya untuk mewujudkan keselamatan
pasien butuh upaya dan kerjasama berbagai pihak dari seluruh komponen
pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2008, Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety), 2 edn, Bakti Husada, Jakarta.
_____. 2008, Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident Report), 2 edn, Bakti Husada, Jakarta.
IOM, 2000. To Err Is Human: Building a Safer Health System http://www.nap.edu/catalog/9728.html
IOM, 2000. To Err Is Human: Building a Safer Health System http://www.nap.edu/catalog/9728.html
___, 2004. Patient Safety: Achieving a New Standard for Care http://www.nap.edu/catalog/10863.html
Kemkes RI. 2010. Pedoman Teknis Fasilitas Rumah Sakit Kelas B. Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jenderal, KEMKES-RI
Kemkes RI. 2010. Pedoman Teknis Fasilitas Rumah Sakit Kelas B. Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jenderal, KEMKES-RI
Manojlovich, M, et al 2007, ‘Healthy Work Environment,
Nurse-Phycisian Communication, and Patient’s Outcomes’, American Journal
of Critical Care vol. 16, pp. 536-43.
Millar, J, et al 2004, ‘Selecting Indicators for Patient Safety at
the Health Systems Level in OECD Countries’. DELSA/ELSA/WD/HTP, Paris,
OECD Health Technical Paper.
Pallas, LOB, et al 2005, Nurse-Physician Relationship Solutions and
Recomendation for Change, Nursing Health Services Research Unit,
Ontario. database.
Parwijanto, H 2008, ‘Kajian Komunikasi Dalam Organisasi’, in Perilaku Organisasi. uns.ac.id, Jakarta, 10 Desember 2009.
Robbins, SP 2003, Perilaku Organisasi, 10 edn, PT. Indeks Gramedia, Jakarta.
Vazirani, S, et al 2005, ‘Effect of A Multidicpinary Intervention on
Communication and Collaboratoriumoration’, American Journal of Critical
Care, Proquest Science Journal, vol. 14, p. 71.
Wakefield, JG & Jorm, CM 2009, ‘Patient Safety – a balanced
measurements framework’, Australian Health Review, vol. 33, no. 3.
Yahya, A. 2009 Integrasikan Kegiatan Manajemen Risiko. Workshop Keselamatan Pasien&Manajemen Risiko Klinis. PERSI: KKP-RS
No comments:
Post a Comment